"Happy anniversary honey.. gak kerasa
ya kita udah pacaran 4 tahun, semoga kita langgeng terus ya han, sampai impian
kita terwujud"
"Happy anniversary jg sayangku. Amiin..tetap
jadi wanitanya aku ya.
"Hehehe... ayo bangun dong sayang,
mandi cepet katanya kita mau jalan-jalan"
"Kamu dateng pagi banget sih, masih
jam berapa ini?"
"Masih jam 7. Kan aku mau kasih kamu
surprise han, nih aku bawain sarapan makanan kesukaan kamu tanpa bawang goreng.
Sama ini satu lagi (sambil menyodorkan ke arah tedi)"
"Album foto?"
"Ya ini foto kita dari pertama kita
kenal sampe sekarang di 4 tahunnya kita, ini aku kosongin buat pasang foto kita
kedepannya. Aku gak mau melewatkan moment-moment indah sama kamu"
"Kamu ini yaa"
"Hehehehe... mandi sana"
Diperjalanan aku dan tedi mendengarkan lagu
kesukaan kami like im gonna lose younya megan trainor. sesekali kami bernyanyi
bersama diikuti dengan tawa bahagia kami yang sedang merayakan hari jadi ke 4
tahun.
"Han, kita mau kemana sih? "
"mmmm... ada aja. Yang pasti gak akan
pernah kamu lupain seumur hidup kamu."
Sampai di tempat tujuan tedi membukakan
pintu untukku. Didepan mobil tedi memintaku untuk menutup mata, dia menuntunku
sampai berhenti disuatu tempat yang aku pun gak tau dimana aku berada. Saat tedi
memintaku untuk membuka mata. Aku cuma bisa terpana dengan apa yang aku lihat
sekarang di depan mataku terlihat sebuah Danau yang sangat indah dengan
bunga-bunga cantik di sekelilingnya, suara angin dari sela-sela pohon terdengar
jelas ditelingaku. Danau yang baru pertama aku lihat membuat aku takjub dengan
semua pemandangan yang ada disini. Buatku pemandangan alam suatu tempat yang
sangat romantis mengingat aku dan tedi sama-sama senang dengan alam.
Disana Tedi memintaku untuk tetap berdiri disudut
danau itu, buatku ini sangat indah, sampai
sesuatu yang gak pernah terfikir olehku. ditengah danau datang segerombolan perahu
bebek yang awalnya aku berfikir biasa saja mungkin ada pengunjung lain yang sedang
menaiki perahu itu. tapi setelah perahu itu bergerak mendekat ke arahku aku cuma
bisa terkaget- kaget dengan tulisan yang ada di samping perahu itu. "I LOVE
YOU ECHA". Aku cuma bisa diam, kaget dan aku gak bisa berkata apa-apa lagi
setelah tedi menghampiriku dan memberikan satu ikat bunga dan sebuah boneka
bear yang sangat besar.
"Happy anniversary sayang. Maaf kalau kejutannya
jelek, aku bingung mau kasih kejutan apa buat kamu" sambil garuk-garuk
kepala
Aku masih terkejut dengan pemandangan
didanau ini sampai aku gak mendengar ucapan tedi
"Kamu siapin ini semua?
"Aku lakuin ini cuma ingin kamu jadi
wanita terbahagia, aku ingin kamu selalu tersenyum, aku ingin selalu liat lesung
pipit km. Sambil mencubit pipiku"
"Makasih ya haney, aku udah jadi
wanita yang sangat sangat bahagia ko apalagi kamu selalu ada buat aku, selalu
bikin kejutan-kejutan yang bikin aku ternganga terus"
Kebahagiaan itu buatku gak perlu dicari
karena kebahagiaan bisa kita ciptakan. Setelah kami menikmati pemandangan di
danau, tedi mengantarkanku pulang untuk bersiap-siap diner bareng dia. Pukul
19.00 tedi sudah menungguku di ruang tamu sambil mengobrol dengan ayah.
Ayah: echaaa... tedi udh nunggu nih.
Echa : ya ayah, ini mau turun ko.
Sampai di ruang tamu aku melihat tedi yang
gak biasanya, aku cuma terpana melihat pakaian yang dia pakai sekarang. Kemeja
putih dengan jas modernnya, celana jeans yang biasa dia pakai sekarang berganti
dengan celana bahan hitam dan sepatu casual yang biasa dia pakai. dia terlihat
ganteng banget malam ini.
" Han.. yuk berangkat"
"Om saya pinjem anaknya dulu ya"
pamit ke ayah sambil menarik tanganku
Selama di perjalanan kami hanya terdiam,
aku yang sedari tadi masih membayangkan seandainya aku dan tedi akan terus
bersama dan menikah dikemudian hari pasti aku akan sangat beruntung. Lelaki
yang baik, ganteng, romantis. Aaaah.. aku ingin selalu bersamanya. Lamunanku
terhenti saat tedi berbisik ditelingaku.
"Ngelamunin aku yaa"
"Iiiiiih kamu ngagetin aku aja, geer banget
sih ngelamunin kamu"
"Dari tadi kamu senyum-senyum sendiri
sesekali ngelihatin aku, sampe gak tau kan kalo udah sampai"
Kalau dibilang malu sih malu banget yaa
ketawan ngelamunin pacar kesayangan aku yang gantengnya maximal malam ini
sampai gak sadar kalau udah sampai. Tedi membukakan aku pintu mobil dan
merangkulku sampai masuk ke sebuah cafe yang cukup mewah. Kami diarahkan masuk
ke sebuah meja yang sudah di hias dengan bunga lily, tedi gak pernah lupa untuk
memberiku dan membawakan bunga lily, saat aku berulang tahun, saat perayaan
anniversary kita atau bahkan saat aku ngambek bunga lily yang dijadikam sogokan
agar aku bisa tersenyum. Kami melewati diner dengan diiringi lagu-lagu romantis
yang dibawakan oleh penyanyi cafe saat itu.
"Han, terima kasih ya buat 4 tahun yang
udah kita lewatin bersama, semoga hubungan kita akan terus seperti ini ya kedepannya.
Aku punya satu hadiah lagi buat kamu" sambil memberikan kotak yang
dibungkus rapi.
"Apa ini? Aku buka ya?" "Kotak musik? Sayang, ini bagus banget,
makasih banget ya sayang. Aku juga berharap hubungan kita bisa terus seperti
ini"
Kami melanjutkan makan kami, setelah diner
kami selesai tedi mengantarkanku pulang. Sesampainya dikamar ada telephone masuk
ke handponeku.
"Apa benar ini dengan echa?"
Suara cewek terdengar ...........
"Iya saya echa, ini dengan siapa ya"
"Salam kenal ya aku Ria, oiya Happy anniversary
ya echa. Kamu 4 tahunan kan sama tedi hari ini. Tapi maaf echa aku harus bilang
ini semua aku gak mau kamu tau terlalu lama. Aku hamil sama tedi"
"Apa? Hamil?"
"Kamu inget tedi pernah pamit buat
pergi berlibur ke bangkok? Aku.." sebelum selesai cewek itu bicara aku
menutup telfonnya
Jahat banget tedi sama aku, terus buat apa
kejutan-kejutan hari ini semuanya bulshit. Aku mengambil handpone dan menelfon
tedi
"Siapa ria? Ada hubungan apa kamu
dengan ria?"
"Kenapa sayang? Ria? Kamu tau ria dari
mana?"
"Gak usah basa basi kamu. Apa yang
kamu lakuin sama ria sampe dia hamil? Aku benci ya sama kamu, aku kira kamu itu
cowok yang bener-bener tulus sayang sama aku ternyata kamu sama aja. Mulai saat
ini kita putus"
Aku bener-bener marah saat itu, aku gak tau
harus berbuat seperti apa aku cuma bisa nangis dan memukuli boneka pemberian
tedi.
Kamu jahat banget sama aku, aku gak nyangka
kamu setega ini sama aku, aku benci kamu..
Tedi berusaha menelfonku berkali-kali tapi
gak aku angkat, keesokan harinya aku melihat mobil tedi sudah terparkir didepan
rumahku. Sakit hatiku masih belum bisa untuk memaafkannya. Dari luar ibu
mengetuk pintu kamarku.
"Echa, buka kamarnya yaa.. ada tedi
diluar"
"Aku gak mau ketemu dia bu, suruh dia
pulang. Aku benci dia"
"Gak boleh gitu, kamu kan belum dengar
penjelasan tedi seperti apa, buka pintunya ya bicarakan baik-baik."
Dengan bujukan ibu akhirnya aku mau untuk
keluar kamar dan menemui dia yang sedang menunggu di halaman belakang.
"Echa maafin aku, aku gak bermaksud
melakukan itu, saat itu semua mabuk, aku gak sadar apa yang aku lakuin malam itu.
Tapi aku gak pernah niat buat ngelakuin itu aku gak sadar ca. Maafin aku"
"Jadi omongan ria itu benar?"
Tedi hanya menunduk dan terdiam
"JAWAB!!" Suaraku semakin tidak
terkontrol
"Aku gak tau ca, aku minta maaf"
"lebih baik kamu pergi dan gak usah
temuin aku lagi, nikahin dia yang sedang mengandung anak kamu, jangan jadi
laki-laki pengecut" pergi meninggalkan tedi yang masih tertunduk dan diam
Didalam kamar aku cuma bisa menangis
melihat orang yang aku sayangi termyata tega menyakitiku. Tedi cowok yang
selama ini aku banggain ke semua orang karna buat aku dia cowok yang paling gak
bisa bikin aku nangis sekarang dia buat aku sangat kecewa dan bikin aku sakit
hati. Setelah kejadian itu tedi selalu menelfonku, dikampus dia berusaha
menemui ku, menungguku didepan kelas sampai mengikutiku ke rumah. Kekecewaanku yang
membuat aku gak berani buat bertemu dengannya.
1 minggu berlalu hari ini aku tidak melihat
tedi berada didepan rumahku untuk berteriak meminta maaf kepadaku. Saat aku
sedang memandang ke arah jendela, terdengar suara ketukan pintu
"Ca, ada paket nih, mbak taruh di meja
makan ya" suara mbak ku yang baru tiba tadi malam dari kalimantan
Aku berjalan keluar kamar dan menuju paket
itu disimpan.
"Dari siapa?" Kok gak ada pengirimnya. Aku duduk di kursi taman
belakang rumahku sambil membuka paket yang dibungkus kertas kado berwarna
putih. Saat ku buka didalamnya terdapat surat, bunga lily dan kartu undangan.
Kartu undangan? Bunga lily? Aku sangat yakin sekali ini paket dari tedi, tapi kartu
undangan ini? Saat ku pegang undangan itu tertulis turut mengundang Maresha Sawitri
dari pernikahan Tedi Gunardi dengan Charia Indah. Aku sangat kaget dan gak
sadar aku meneteskan air mata.
Saat kubuka suratnya...
"Sayang, aku sangat-sangat minta maaf
atas semua perbuatan aku, aku tau aku salah, mungkin buatmu aku sangat jahat sampai kamu gak pernah mau untuk nemuin aku
lagi. Aku ingin jelasin semuanya ke kamu tp saat kita ketemu kamu sama sekali
gak kasih kesempatan aku untuk bicara, jadi semua berawal dari saat aku liburan
sama temen-temen ke bangkok. Saat itu ridwan membawa teman-teman ceweknya aku
gak tau kalau dia janjian sama temen-temennya di bangkok. Malam itu party
ulangtahun rizal di salah satu bar yang ada di bangkok. Malam itu semua minum,
aku sadar ada 1 cewek yang coba deketin aku, tapi gak pernah aku ladenin dia,
aku selalu inget kamu yang nunggu aku di bandung. Aku sadar aku minum banyak
malam itu sampai aku sadar saat pagi hari aku terbangun ria sudah disebelahku.
Aku minta maaf sayang. Aku bener-bener gak sadar apa yang aku lakuin. Aku
nyesel ca, aku mau nebus kesalahan aku, aku gak mau kamu bilang aku pengecut,
aku ikutin mau kamu aku nikahin ria, aku bakal jaga dan besarin anak itu buat
nebus kesalahan aku ke kamu. Tapi asal kamu tau, sampai kapanpun aku akan
sayang sama kamu. Love tedi."
Aku lari kekamar dan menangis
sekeras-kerasnya, sampai kakaku menghampiriku yang sedang memeluk boneka
pemberian tedi.
"Jahat banget kamu ben"
"Ca.. udah ya jangan nangis terus.
Cantiknya nanti ilang loh."
"Tapi tedi udah jahat sama aku mbak.
Tedi jahat banget udah lakuin ini semua."
"Iya tp kamu jangan berlarut larut
nangis gini dong. Lusa kan ulang tahun kamu."
"Gimana tedi gak jahat mbak, kita
pacaran gak bentar mbak, 4 tahun dia balas dengan seperti ini, saat anniversary kita tedi kasih surprise yang
sangat indah malamnya aku dapet kabar kalo tedi sama cewek itu, dan yang paling
nyakitin dia nikah di hari ulang tahun aku mbak. Tedi jahat banget sama aku"
"Udah ya. Kamu pasti kuat ko dan bisa
lewatin itu. Semoga kamu bisa dapetin gantinya yang lebih baik dari tedi, gak
bikin kamu nangis lagi"
"Iya mbak, mbak.. aku pengen sendiri
dulu"
Keesokan harinya aku terbangun dengan mata sembab dikedua mataku. Aku mencoba
berjalan menuju jendela yang biasanya setiap pagi aku melihat tedi yang berdiri
dibawah sana untuk menjemputku untuk bersama pergi ke kampus. Tapi hari ini aku
harus memulai semuanya terbiasa sendiri. Sesampainya dikampus aku berjalan
melewati lorong parkiran yang menghubungkan kelas menuju perpustakaan.
Diparkiran aku melihat mobil tedi terparkir disalah satu parkiran. Mataku mulai
melihat sekeliling parkiran untuk
mencari keberadaan tedi. Aku kangen dia, aku ingin meluk dia disaat aku
terpuruk seperti ini.
Tapi aku tersadar semua itu tidak akan pernah terjadi
lagi. Saat akan melangkahkan kaki, aku melihat tedi berjalan menuju mobilnya
tapi dia gak sendiri, ada wanita lain yang dia rangkul berjalan sambil sesekali
mencubit perut tedi dan saling tertawa Apa wanita itu yang namanya ria? Mereka
terlihat bahagia sekali. Apa secepat itu tedi melupakan aku, semua kenangan kita dan mereka segera akan menikah.
Aku bergegas berbalik arah dan memanggil taxi. Aku gak sanggup harus liat dia
dengan cewek lain menikah dihari ulang tahun aku. Diperjalanan aku hanya bisa
menangis dan menangis mengingat kejadian tadi dan undangan pernikahan mereka.
Handphoneku berbunyi dan saat kubuka ada
pesan masuk dan itu dari tedi.
"Besok hari pernikahan aku, kamu
datang ya. Aku ingin lihat kamu merestui pernikahan kita."
"Melihatmu menikah sama halnya membunuh
hatiku sendiri"
Kenapa aku harus ketemu orang sejahat kamu.
Aku diminta untuk lihat pernikahan orang yang selama 4 tahun ini bersamaku.
Didalam kamar ku pegang dan kupandangi undangan pernikahan tedi.
Keesokan paginya ibu membangunkanku dan
memintaku untuk bergegas untuk menghadiri pernikahan tedi.
"Aku gak mau datang bu.. yang ada aku
nangis nanti disana"
"Gak enak toh sama tedi, berharap kamu
datang. Berangkat sana nanti ditemenin mas riki"
"Buuu....."
"Udah siap-siap sekarang"
Dengan terpaksa aku mengikuti kemauan ibu untuk
berangkat ke acara pernikahan orang yang saat ini aku sayang sekaligus aku
benci. Mas riki membukakan pintu mobil dan berkata "pagi cantik, sudah
siap"
Apa maksud kata-kata mas riki tadi. Sudah
siap? Mas riki membuyarkan lamunanku
"Turun yuk"
"Udah sampai?"
"Ngelamunin apa sih kamu, tuh"
sambil menunjuk ke arah orang-orang yang sedang memasuki tempat acara
pernikahan tedi.
Aku coba melangkahkan kakiku keluar dari
mobil. Mas riki yang sejak tadi menungguku diluar sesekali memberi tanda untuk
aku keluar dari mobil.
Garden party, warna putih dan biru. Ini
semua party pernikahan yang aku inginkan dari dulu, yang sempat aku utarakan ke
tedi dan sekarang dia pakai buat pernikahannya.
Aku kuatkan diri untuk melangkahkan kaki
satu demi satu, kuperlambat kakiku dan kutundukan kepalaku hingga aku sampai di
depan yang mungkin saat ku angkat kepalaku yang akan kulihat seseorang yang sangat
aku cintai sedang menikah dengan wanita lain. Kuterdiam sejenak dengan kepalaku
yang masih menunduk dan aku merasa mas riki pergi menjauh dari sampingku.
Kuberanikan diri untuk perlahan mengangkat kepalaku dan seketika aku menangis
melihat apa yang ada dihadapanku. Dia seseorang yang aku sayangi berdiri tegak
dengan menggunakan jas berwana hitam dan membawa kue ulangtahun bertuliskan "happy
birthday sayangku echa". Kulihat sekelilingku disana berdiri semua
keluargaku dan teman-teman kampusku membawa balon yang bertuliskan " i
love you " aku cuma bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku serasa tak
percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. Acara yang seharusnya aku lihat
pernikahan tedi, berubah menjadi hari ulang tahunku. Tedi mendekatiku dan membawa
bunga lily kesukaanku.
"Selamat ulang tahun sayang"
"..."
"Kamu gak suka lagi ya kejutan dari
aku"
"..." aku masih terdiam dan
menangis
"Ko kamu masih nangis terus. Masih
marah ya?"
"Siapa yang gak marah dibohongin gini.
Bilang ngehamilin orang lah, mau nikah lah. Nyebelin ya kamu"
"Maafin aku ya, aku cuma pengen ulang
tahun kamu berkesan, aku juga minta maaf udh boongin kamu, kalo gak gitu kan gak
akan sampe nangis gini kamunya, berarti surprise aku berhasil dong.
Hahaha" tertawa senang diikuti teman-teman yang ikut tertawa karna
sindiran tedi
"Tiup lilin dulu yuk, sambil make a
wish nanti nangisnya dilanjut lagi"
" tediii... "sambil mencubit perut
tedi
Sebelum meniup lilin tedi memintaku untuk
meminta permintaan terlebih dahulu
"Aku berharap lelaki yang ada
disampingku akan selalu terus berada dekat denganku dalam keadaan susah ataupun
senang, aku sangat bahagia memilikinya" doaku dalam hati
Kutiup semua lilin yang ada di atas kue
diiringi tepukan dan ucapan selamat dari teman- teman dan keluarga yang ada
disana, kulihat ibu sedang tersenyum mendekatiku
" selamat ulang tahun anak ibu yang
udah semakin besar, jadi anak sholehah ya, nurut sama orang tua"
"Iya ibu.. tapii ngomong-ngomong ibu
pasti ikut dalam rencana ini?" Sambil menggoda ibu yang sedang memeluku
"Mmmm kasih tau gak yaa"
"Aaah ibu jahat nih, ikut-ikut rencana
tedi"
Dari arah belakangku tedi berjalan dengan
seorang cewek yang mungkin cewek itu yang aku lihat saat tedi berada diparkiran.
Aku melepas pelukan ibu dan berbalik berhadapan denga tedi.
"Han, kenalin ini ria"
"Oooh ini ria, yang bilang katanya
hamil sama kamu"
"Hai echa, maaf ya udah bohongin
kamu"
"Iya sayang, ria ini sepupu aku yang
tinggal di newyork, habis aku bingung mau kasih kado apa buat ulang taun kamu,
waktu ria dateng kerumah, aku cerita dan dia yang bikin ide ini" sambil
merangkulku
"Tenang aja, tedi sayang banget sama
kamu, dia gak akan bikin kamu kecewa seperti sekenario yang kita buat"
semua tertawa
Tedi mengajakku ke salah satu kursi yang
ada di halaman tersebut
"Duduk sini"
"Jangan nangis lagi ya, aku sebenernya
gak tega ngelakuin ide bodohnya ria, aku takut kamu benci beneran sama aku. Aku
gak mau lihat kamu tiap hari nangis sampe gak masuk kuliah. Maafin aku ya, aku
lakuin ini cuma ingin kamu seneng, kamu gak kecewa pacaran sama aku"
" aku malah mau bilang terima kasih sama
kamu, karna kamu aku jadi wanita terbahagia, mungkin aku orang yang paling
beruntung dapetin kamu, kamu yang sabar dengan manja nya aku,kamu yang gak pernah
ngeluh dengan kemauan aku, kamu yang selalu berusaha bikin aku tersenyum,
dengan bunga lily dengan surprise seperti ini. Gak pernah ada kata kecewa dalam
diri aku karna udh memiliki kamu"
"Janji untuk selamanya akan menjadi
kita"
"Aku janji"
Sambil mencium keningku dan memeluku..
End
-------------
16 Sept 2015
by Syifa Fitriasari
At apartement