Selasa, 29 September 2015

Tak mampu untuk berkata



"Happy anniversary honey.. gak kerasa ya kita udah pacaran 4 tahun, semoga kita langgeng terus ya han, sampai impian kita terwujud"
"Happy anniversary jg sayangku. Amiin..tetap jadi wanitanya aku ya.
"Hehehe... ayo bangun dong sayang, mandi cepet katanya kita mau jalan-jalan"
"Kamu dateng pagi banget sih, masih jam berapa ini?"
"Masih jam 7. Kan aku mau kasih kamu surprise han, nih aku bawain sarapan makanan kesukaan kamu tanpa bawang goreng. Sama ini satu lagi (sambil menyodorkan ke arah tedi)"
"Album foto?"
"Ya ini foto kita dari pertama kita kenal sampe sekarang di 4 tahunnya kita, ini aku kosongin buat pasang foto kita kedepannya. Aku gak mau melewatkan moment-moment indah sama kamu"
"Kamu ini yaa"
"Hehehehe... mandi sana"

Diperjalanan aku dan tedi mendengarkan lagu kesukaan kami like im gonna lose younya megan trainor. sesekali kami bernyanyi bersama diikuti dengan tawa bahagia kami yang sedang merayakan hari jadi ke 4 tahun.

"Han, kita mau kemana sih? "
"mmmm... ada aja. Yang pasti gak akan pernah kamu lupain seumur hidup kamu."

Sampai di tempat tujuan tedi membukakan pintu untukku. Didepan mobil tedi memintaku untuk menutup mata, dia menuntunku sampai berhenti disuatu tempat yang aku pun gak tau dimana aku berada. Saat tedi memintaku untuk membuka mata. Aku cuma bisa terpana dengan apa yang aku lihat sekarang di depan mataku terlihat sebuah Danau yang sangat indah dengan bunga-bunga cantik di sekelilingnya, suara angin dari sela-sela pohon terdengar jelas ditelingaku. Danau yang baru pertama aku lihat membuat aku takjub dengan semua pemandangan yang ada disini. Buatku pemandangan alam suatu tempat yang sangat romantis mengingat aku dan tedi sama-sama senang dengan alam. 

Disana  Tedi memintaku untuk tetap berdiri disudut danau itu,  buatku ini sangat indah, sampai sesuatu yang gak pernah terfikir olehku.  ditengah danau datang segerombolan perahu bebek yang awalnya aku berfikir biasa saja mungkin ada pengunjung lain yang sedang menaiki perahu itu. tapi setelah perahu itu bergerak mendekat ke arahku aku cuma bisa terkaget- kaget dengan tulisan yang ada di samping perahu itu. "I LOVE YOU ECHA". Aku cuma bisa diam, kaget dan aku gak bisa berkata apa-apa lagi setelah tedi menghampiriku dan memberikan satu ikat bunga dan sebuah boneka bear yang sangat besar.

"Happy anniversary sayang. Maaf kalau kejutannya jelek, aku bingung mau kasih kejutan apa buat kamu" sambil garuk-garuk kepala
Aku masih terkejut dengan pemandangan didanau ini sampai aku gak mendengar ucapan tedi
"Kamu siapin ini semua?
"Aku lakuin ini cuma ingin kamu jadi wanita terbahagia, aku ingin kamu selalu tersenyum, aku ingin selalu liat lesung pipit km. Sambil mencubit pipiku"
"Makasih ya haney, aku udah jadi wanita yang sangat sangat bahagia ko apalagi kamu selalu ada buat aku, selalu bikin kejutan-kejutan yang bikin aku ternganga terus" 

Kebahagiaan itu buatku gak perlu dicari karena kebahagiaan bisa kita ciptakan. Setelah kami menikmati pemandangan di danau, tedi mengantarkanku pulang untuk bersiap-siap diner bareng dia. Pukul 19.00 tedi sudah menungguku di ruang tamu sambil mengobrol dengan ayah.

Ayah: echaaa... tedi udh nunggu nih.
Echa : ya ayah, ini mau turun ko.

Sampai di ruang tamu aku melihat tedi yang gak biasanya, aku cuma  terpana  melihat pakaian yang dia pakai sekarang. Kemeja putih dengan jas modernnya, celana jeans yang biasa dia pakai sekarang berganti dengan celana bahan hitam dan sepatu casual yang biasa dia pakai. dia terlihat ganteng banget malam ini.

" Han.. yuk berangkat"
"Om saya pinjem anaknya dulu ya" pamit ke ayah sambil menarik tanganku

Selama di perjalanan kami hanya terdiam, aku yang sedari tadi masih membayangkan seandainya aku dan tedi akan terus bersama dan menikah dikemudian hari pasti aku akan sangat beruntung. Lelaki yang baik, ganteng, romantis. Aaaah.. aku ingin selalu bersamanya. Lamunanku terhenti saat tedi berbisik ditelingaku.

"Ngelamunin aku yaa"
"Iiiiiih kamu ngagetin aku aja, geer banget sih ngelamunin kamu"
"Dari tadi kamu senyum-senyum sendiri sesekali ngelihatin aku, sampe gak tau kan kalo udah sampai"

Kalau dibilang malu sih malu banget yaa ketawan ngelamunin pacar kesayangan aku yang gantengnya maximal malam ini sampai gak sadar kalau udah sampai. Tedi membukakan aku pintu mobil dan merangkulku sampai masuk ke sebuah cafe yang cukup mewah. Kami diarahkan masuk ke sebuah meja yang sudah di hias dengan bunga lily, tedi gak pernah lupa untuk memberiku dan membawakan bunga lily, saat aku berulang tahun, saat perayaan anniversary kita atau bahkan saat aku ngambek bunga lily yang dijadikam sogokan agar aku bisa tersenyum. Kami melewati diner dengan diiringi lagu-lagu romantis yang dibawakan oleh penyanyi cafe saat itu.

"Han, terima kasih ya buat 4 tahun yang udah kita lewatin bersama, semoga hubungan kita akan terus seperti ini ya kedepannya. Aku punya satu hadiah lagi buat kamu" sambil memberikan kotak yang dibungkus rapi.
"Apa ini? Aku buka ya?"  "Kotak musik? Sayang, ini bagus banget, makasih banget ya sayang. Aku juga berharap hubungan kita bisa terus seperti ini"

Kami melanjutkan makan kami, setelah diner kami selesai tedi mengantarkanku pulang. Sesampainya dikamar ada telephone masuk ke handponeku.

"Apa benar ini dengan echa?" Suara cewek terdengar ...........
"Iya saya echa, ini dengan siapa ya"
"Salam kenal ya aku Ria, oiya Happy anniversary ya echa. Kamu 4 tahunan kan sama tedi hari ini. Tapi maaf echa aku harus bilang ini semua aku gak mau kamu tau terlalu lama. Aku hamil sama tedi"
"Apa? Hamil?"
"Kamu inget tedi pernah pamit buat pergi berlibur ke bangkok? Aku.." sebelum selesai cewek itu bicara aku menutup telfonnya
Jahat banget tedi sama aku, terus buat apa kejutan-kejutan hari ini semuanya bulshit. Aku mengambil handpone dan menelfon tedi
"Siapa ria? Ada hubungan apa kamu dengan ria?"
"Kenapa sayang? Ria? Kamu tau ria dari mana?"
"Gak usah basa basi kamu. Apa yang kamu lakuin sama ria sampe dia hamil? Aku benci ya sama kamu, aku kira kamu itu cowok yang bener-bener tulus sayang sama aku ternyata kamu sama aja. Mulai saat ini kita putus"

Aku bener-bener marah saat itu, aku gak tau harus berbuat seperti apa aku cuma bisa nangis dan memukuli boneka pemberian tedi.
Kamu jahat banget sama aku, aku gak nyangka kamu setega ini sama aku, aku benci kamu..
Tedi berusaha menelfonku berkali-kali tapi gak aku angkat, keesokan harinya aku melihat mobil tedi sudah terparkir didepan rumahku. Sakit hatiku masih belum bisa untuk memaafkannya. Dari luar ibu mengetuk pintu kamarku.

"Echa, buka kamarnya yaa.. ada tedi diluar"
"Aku gak mau ketemu dia bu, suruh dia pulang. Aku benci dia"
"Gak boleh gitu, kamu kan belum dengar penjelasan tedi seperti apa, buka pintunya ya bicarakan baik-baik."
Dengan bujukan ibu akhirnya aku mau untuk keluar kamar dan menemui dia yang sedang menunggu di halaman belakang.
"Echa maafin aku, aku gak bermaksud melakukan itu, saat itu semua mabuk, aku gak sadar apa yang aku lakuin malam itu. Tapi aku gak pernah niat buat ngelakuin itu aku gak sadar ca. Maafin aku"
"Jadi omongan ria itu benar?"
Tedi hanya menunduk dan terdiam
"JAWAB!!" Suaraku semakin tidak terkontrol
"Aku gak tau ca, aku minta maaf"
"lebih baik kamu pergi dan gak usah temuin aku lagi, nikahin dia yang sedang mengandung anak kamu, jangan jadi laki-laki pengecut" pergi meninggalkan tedi yang masih tertunduk dan diam

Didalam kamar aku cuma bisa menangis melihat orang yang aku sayangi termyata tega menyakitiku. Tedi cowok yang selama ini aku banggain ke semua orang karna buat aku dia cowok yang paling gak bisa bikin aku nangis sekarang dia buat aku sangat kecewa dan bikin aku sakit hati. Setelah kejadian itu tedi selalu menelfonku, dikampus dia berusaha menemui ku, menungguku didepan kelas sampai mengikutiku ke rumah. Kekecewaanku yang membuat aku gak berani buat bertemu dengannya. 

1 minggu berlalu hari ini aku tidak melihat tedi berada didepan rumahku untuk berteriak meminta maaf kepadaku. Saat aku sedang memandang ke arah jendela, terdengar suara ketukan pintu

"Ca, ada paket nih, mbak taruh di meja makan ya" suara mbak ku yang baru tiba tadi malam dari kalimantan
Aku berjalan keluar kamar dan menuju paket itu disimpan. 
"Dari siapa?" Kok gak ada pengirimnya. Aku duduk di kursi taman belakang rumahku sambil membuka paket yang dibungkus kertas kado berwarna putih. Saat ku buka didalamnya terdapat surat, bunga lily dan kartu undangan. Kartu undangan? Bunga lily? Aku sangat yakin sekali ini paket dari tedi, tapi kartu undangan ini? Saat ku pegang undangan itu tertulis turut mengundang Maresha Sawitri dari pernikahan Tedi Gunardi dengan Charia Indah. Aku sangat kaget dan gak sadar aku meneteskan air mata. 

Saat kubuka suratnya...

"Sayang, aku sangat-sangat minta maaf atas semua perbuatan aku, aku tau aku salah, mungkin buatmu aku sangat jahat  sampai kamu gak pernah mau untuk nemuin aku lagi. Aku ingin jelasin semuanya ke kamu tp saat kita ketemu kamu sama sekali gak kasih kesempatan aku untuk bicara, jadi semua berawal dari saat aku liburan sama temen-temen ke bangkok. Saat itu ridwan membawa teman-teman ceweknya aku gak tau kalau dia janjian sama temen-temennya di bangkok. Malam itu party ulangtahun rizal di salah satu bar yang ada di bangkok. Malam itu semua minum, aku sadar ada 1 cewek yang coba deketin aku, tapi gak pernah aku ladenin dia, aku selalu inget kamu yang nunggu aku di bandung. Aku sadar aku minum banyak malam itu sampai aku sadar saat pagi hari aku terbangun ria sudah disebelahku. Aku minta maaf sayang. Aku bener-bener gak sadar apa yang aku lakuin. Aku nyesel ca, aku mau nebus kesalahan aku, aku gak mau kamu bilang aku pengecut, aku ikutin mau kamu aku nikahin ria, aku bakal jaga dan besarin anak itu buat nebus kesalahan aku ke kamu. Tapi asal kamu tau, sampai kapanpun aku akan sayang sama kamu. Love tedi."

Aku lari kekamar dan menangis sekeras-kerasnya, sampai kakaku menghampiriku yang sedang memeluk boneka pemberian tedi.

"Jahat banget kamu ben"
"Ca.. udah ya jangan nangis terus. Cantiknya nanti ilang loh."
"Tapi tedi udah jahat sama aku mbak. Tedi jahat banget udah lakuin ini semua."
"Iya tp kamu jangan berlarut larut nangis gini dong. Lusa kan ulang tahun kamu."
"Gimana tedi gak jahat mbak, kita pacaran gak bentar mbak, 4 tahun dia balas dengan seperti ini,  saat anniversary kita tedi kasih surprise yang sangat indah malamnya aku dapet kabar kalo tedi sama cewek itu, dan yang paling nyakitin dia nikah di hari ulang tahun aku mbak. Tedi jahat banget sama aku"
"Udah ya. Kamu pasti kuat ko dan bisa lewatin itu. Semoga kamu bisa dapetin gantinya yang lebih baik dari tedi, gak bikin kamu nangis lagi"
"Iya mbak, mbak.. aku pengen sendiri dulu"

Keesokan harinya aku terbangun  dengan mata sembab dikedua mataku. Aku mencoba berjalan menuju jendela yang biasanya setiap pagi aku melihat tedi yang berdiri dibawah sana untuk menjemputku untuk bersama pergi ke kampus. Tapi hari ini aku harus memulai semuanya terbiasa sendiri. Sesampainya dikampus aku berjalan melewati lorong parkiran yang menghubungkan kelas menuju perpustakaan. Diparkiran aku melihat mobil tedi terparkir disalah satu parkiran. Mataku mulai  melihat sekeliling parkiran untuk mencari keberadaan tedi. Aku kangen dia, aku ingin meluk dia disaat aku terpuruk seperti ini. 

Tapi aku tersadar semua itu tidak akan pernah terjadi lagi. Saat akan melangkahkan kaki, aku melihat tedi berjalan menuju mobilnya tapi dia gak sendiri, ada wanita lain yang dia rangkul berjalan sambil sesekali mencubit perut tedi dan saling tertawa Apa wanita itu yang namanya ria? Mereka terlihat bahagia sekali. Apa secepat itu tedi melupakan aku, semua  kenangan kita dan mereka segera akan menikah. Aku bergegas berbalik arah dan memanggil taxi. Aku gak sanggup harus liat dia dengan cewek lain menikah dihari ulang tahun aku. Diperjalanan aku hanya bisa menangis dan menangis mengingat kejadian tadi dan undangan pernikahan mereka. 

Handphoneku berbunyi dan saat kubuka ada pesan masuk dan itu dari tedi.

"Besok hari pernikahan aku, kamu datang ya. Aku ingin lihat kamu merestui pernikahan kita."
"Melihatmu menikah sama halnya membunuh hatiku sendiri"

Kenapa aku harus ketemu orang sejahat kamu. Aku diminta untuk lihat pernikahan orang yang selama 4 tahun ini bersamaku. Didalam kamar ku pegang dan kupandangi undangan pernikahan tedi. 

Keesokan paginya ibu membangunkanku dan memintaku untuk bergegas untuk menghadiri pernikahan tedi.

"Aku gak mau datang bu.. yang ada aku nangis nanti disana"
"Gak enak toh sama tedi, berharap kamu datang. Berangkat sana nanti ditemenin mas riki"
"Buuu....."
"Udah siap-siap sekarang"

Dengan terpaksa aku mengikuti kemauan ibu untuk berangkat ke acara pernikahan orang yang saat ini aku sayang sekaligus aku benci. Mas riki membukakan pintu mobil dan berkata "pagi cantik, sudah siap"
Apa maksud kata-kata mas riki tadi. Sudah siap? Mas riki membuyarkan lamunanku

"Turun yuk"
"Udah sampai?"
"Ngelamunin apa sih kamu, tuh" sambil menunjuk ke arah orang-orang yang sedang memasuki tempat acara pernikahan tedi.

Aku coba melangkahkan kakiku keluar dari mobil. Mas riki yang sejak tadi menungguku diluar sesekali memberi tanda untuk aku keluar dari mobil. 

Garden party, warna putih dan biru. Ini semua party pernikahan yang aku inginkan dari dulu, yang sempat aku utarakan ke tedi dan sekarang dia pakai buat pernikahannya. 

Aku kuatkan diri untuk melangkahkan kaki satu demi satu, kuperlambat kakiku dan kutundukan kepalaku hingga aku sampai di depan yang mungkin saat ku angkat kepalaku yang akan kulihat seseorang yang sangat aku cintai sedang menikah dengan wanita lain. Kuterdiam sejenak dengan kepalaku yang masih menunduk dan aku merasa mas riki pergi menjauh dari sampingku. Kuberanikan diri untuk perlahan mengangkat kepalaku dan seketika aku menangis melihat apa yang ada dihadapanku. Dia seseorang yang aku sayangi berdiri tegak dengan menggunakan jas berwana hitam dan membawa kue ulangtahun bertuliskan "happy birthday sayangku echa". Kulihat sekelilingku disana berdiri semua keluargaku dan teman-teman kampusku membawa balon yang bertuliskan " i love you " aku cuma bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku serasa tak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. Acara yang seharusnya aku lihat pernikahan tedi, berubah menjadi hari ulang tahunku. Tedi mendekatiku dan membawa bunga lily kesukaanku.

"Selamat ulang tahun sayang"
"..."
"Kamu gak suka lagi ya kejutan dari aku"
"..." aku masih terdiam dan menangis
"Ko kamu masih nangis terus. Masih marah ya?"
"Siapa yang gak marah dibohongin gini. Bilang ngehamilin orang lah, mau nikah lah. Nyebelin ya kamu"
"Maafin aku ya, aku cuma pengen ulang tahun kamu berkesan, aku juga minta maaf udh boongin kamu, kalo gak gitu kan gak akan sampe nangis gini kamunya, berarti surprise aku berhasil dong. Hahaha" tertawa senang diikuti teman-teman yang ikut tertawa karna sindiran tedi
"Tiup lilin dulu yuk, sambil make a wish nanti nangisnya dilanjut lagi"
" tediii... "sambil mencubit perut tedi

Sebelum meniup lilin tedi memintaku untuk meminta permintaan terlebih dahulu

"Aku berharap lelaki yang ada disampingku akan selalu terus berada dekat denganku dalam keadaan susah ataupun senang, aku sangat bahagia memilikinya" doaku dalam hati
Kutiup semua lilin yang ada di atas kue diiringi tepukan dan ucapan selamat dari teman- teman dan keluarga yang ada disana, kulihat ibu sedang tersenyum mendekatiku
" selamat ulang tahun anak ibu yang udah semakin besar, jadi anak sholehah ya, nurut sama orang tua"
"Iya ibu.. tapii ngomong-ngomong ibu pasti ikut dalam rencana ini?" Sambil menggoda ibu yang sedang memeluku
"Mmmm kasih tau gak yaa"
"Aaah ibu jahat nih, ikut-ikut rencana tedi"

Dari arah belakangku tedi berjalan dengan seorang cewek yang mungkin cewek itu yang aku lihat saat tedi berada diparkiran. Aku melepas pelukan ibu dan berbalik berhadapan denga tedi.

"Han, kenalin ini ria"
"Oooh ini ria, yang bilang katanya hamil sama kamu"
"Hai echa, maaf ya udah bohongin kamu"
"Iya sayang, ria ini sepupu aku yang tinggal di newyork, habis aku bingung mau kasih kado apa buat ulang taun kamu, waktu ria dateng kerumah, aku cerita dan dia yang bikin ide ini" sambil merangkulku
"Tenang aja, tedi sayang banget sama kamu, dia gak akan bikin kamu kecewa seperti sekenario yang kita buat" semua tertawa

Tedi mengajakku ke salah satu kursi yang ada di halaman tersebut

"Duduk sini"
"Jangan nangis lagi ya, aku sebenernya gak tega ngelakuin ide bodohnya ria, aku takut kamu benci beneran sama aku. Aku gak mau lihat kamu tiap hari nangis sampe gak masuk kuliah. Maafin aku ya, aku lakuin ini cuma ingin kamu seneng, kamu gak kecewa pacaran sama aku"
" aku malah mau bilang terima kasih sama kamu, karna kamu aku jadi wanita terbahagia, mungkin aku orang yang paling beruntung dapetin kamu, kamu yang sabar dengan manja nya aku,kamu yang gak pernah ngeluh dengan kemauan aku, kamu yang selalu berusaha bikin aku tersenyum, dengan bunga lily dengan surprise seperti ini. Gak pernah ada kata kecewa dalam diri aku karna udh memiliki kamu"
"Janji untuk selamanya akan menjadi kita"
"Aku janji"
Sambil mencium keningku dan memeluku..

End
-------------



16 Sept 2015
by Syifa Fitriasari
At apartement






Tidak ada komentar:

Posting Komentar